Selasa, 29 Mei 2012

Misteri Sedulur Papat Lima Pancer

SEDULUR PAPAT LIMA PANCER (Saudara Empat Lima Pusat)
Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati  dimulai dari kidung Dhandanggula yang berbunyi sebagai berikut:

Ana kidung akadang permati,Among tuwung ing kawasanira,Nganakake saciptane, Kakang kawah puniku, Kang rumekso ing awak mami, Anekakaken sedya,Ing kawasanipun, Adi ari ari ika,Kang mayungi ing laku kawasaneki,Nekakaken pangarah.

Punang getih ing raine wengi,Ngrerewangi ulah kang kuwasa,Andadekaken karsane,Puser kawasanipun,Nguyu uyu sabawa mami,Nuruti ing paneda,Kawasanireku,Jangkep kadang ingsun papat,Kalimane pancer wus dadi sawiji,Tunggal sawujud ingwang.

Yeku kadang ingsung kang umijil,Saking marga ina sareng samya,Sadino awor enggone,Sakawan kadang ingsun,Ingkang nora umijil saking,Marga ina punika,Kumpule lan ingsun,Dadya makdum sarpin sira,Wewayangan in dat samya dadya kanti,Saparan datan pisah.

Pada lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara Empat, lima pancer” itu adalah
-kakang kawah
-adhi ari-ari
-ponang getih
-puser
-pancer
Kakang kawah (daya air) adhi ari-ari (daya bumi) ponang getih (daya api) puser (daya angin) lengkaplah empat saudara, yang kelima adalah pancer (sudah menyatu dengan kita)

Mantra untuk minta pertolongan sedulur papat lima pancer:

Kakang Kawah, Adhi Ari-Ari, getih, Puser.
 sedulurku papat kang kalima pancer,
 sedulurku kang mijil saking marga ina lan sedulurku kang ora mijil saking marga ina,
 sedulurku kang karawatan lan sedulurku kang ora karwatan,
 sedulurku kan katon lan sedulurku kang ora katon,
 sedulurku kang ana keblat papat kalima tengah lan sedulurku kabeh,
 bukaken gedhongku
 rewangono aku....(sebutkan jika anda mempunyai kepentingan)
 Bapanta ana ngarep Ibunta ana mburi
 mara enggal tumandanga bebarengan


Pada versi lain permati diucapkan marmati, sehingga sedulur papat lima pancer adalah
  1. Permati/marmati
  2. Kakang Kawah,
  3. Adhi Ari – Ari
  4. Ponang Getih
  5. Puser
  • Marmati: berasal dari kata samar mati(takut mati) waktu melahirkan. Berasal dari daya anasir angin
  • -Kakang Kawah :saat melahirkan, yang keluar terlebih dahulu adalah Air Kawah (Air Ketuban) dengan demikian Kawah lantas dianggap saudara tua yang biasa disebut Kakang Kawah yaitu berasal dari daya anasir air
  • -Adhi Ari-Ari:setelah bayi lahir barulah keluar Ari – ari (placenta/ tembuni). Karena Ari – ari keluar setelah bayi lahir, maka disebut Adhi Ari-Ari. yang melambangkan daya dari anasir tanah
  • -Ponang Getih: Darah/Rah yang keluar pada persalinan (darah nifas)  merupakan perwujudan dari daya anasir api
  • -Puser(udel)/pancer: yaitu saudara kita yang dudah bersatu dengan kita.
Pancer/pusat sering di identikan dengan jiwa, suksma sejati,alam bawah sadar atau nurani yang telah menyatu dengan diri kita, Posisi pancer berada ditengah, diapit oleh empat saudaranya di empat arah mata angin
Dari situlah muncul istilah ‘Sedulur papat Lima Pancer’

sedulur papat lima pancer ini juga dikenal dengan sedulur keblat papat,yaitu saudara yang menjaga/berada di 4 arah mata angin.
  • timur: nama Retna Dumilah, perlambang: lairing rahina, warna putih, hal kebijaksanaan
  • selatan: Bambang Bunar buwana,perlambang: uriping rahina, warna merah,  hal kesehatan
  • barat: Kencana Remeng,perlambang: lairing wengi, warna kuning, hal rejeki
  • utara:Srikolem, perlambang: uriping wengi, warna hitam, hal kebahagiaan

setelah masuknya Islam maka kepercayaan ini di isi dengan istilah2 arab  :
  1. Amarah      : Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah saja,tentulah tidak tentram
  2. Supiyah      : yaitu nafsu Keindahan. Manusia itu umumnya senang dengan hal hal yang bersifat keindahan misalnya wanita (asmara).
  3. Aluamah    : yaitu nafsu Serakah Manusia itu pada dasarnya memiliki rasa serakah 
  4. Mutmainah : yaitu Keutamaan, Walaupun nafsu ini merupakan kebajikan, namun bila melebihi batas, tentu saja tetap tidak baik. Contohnya: memberi uang kepada orang yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua uangnya  sehingga keluarga kita sendiri menjadi terlantar, jelas itu bukan hal yang baik.

berikut mantra untuk meminta pertolongan sedulur papat lima pancer:

niat ingsun amatak ajiku si wisakarma
"Marmati,Kakang Kawah, Adhi Ari-Ari, getih, Puser.
 sedulurku papat kalima pancer,
 sedulurku kang mijil saking marga ina lan sedulurku kang ora mijil saking marga ina,
 sedulurku kang karawatan lan sedulurku kang ora karwatan,
 sedulurku kan katon lan sedulurku kang ora katon,
 sedulurku kang ana keblat papat kalima tengah lan sedulurku kabeh,
 bukaken gedhongku
 rewangono aku....(sebutkan jika anda mempunyai kepentingan)
 Bapanta ana ngarep Ibunta ana mburi
 mara enggal tumandanga bebarengan"


Pada mantra ini ada kata "Bapanta" yang dimaksud dengan kata ini adalah Bapa Angkasa (Tuhan di tempat yang maha tinggi),sedangkan "Ibunta"adalah ibu pertiwi (Shakti nya)
yaitu energi maskulin dan feminin dari Tuhan ( Purusha dan Prakriti )
yaitu permohonan pada Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita melalui sedulur papat lima pancer.

untuk dapat menggunakan ajian ini dikenal adanya pitukon/mahar yaitu berupa puasa selama 40 hari dan membaca mantra ini pada tengah malam selama 40 hari berturut2 dimulai pada weton yang bersangkutan. 

Atau untuk keperluan yang khusus, mantra dibaca pagi hari menghadap ke timur, siang menghadap ke selatan, sore menghadap ke barat dan tengah malam menghadap timur. Sewaktu menghadap ke timur (setelah mengucap mantra) mengucapkan : "sedulurku kang ana wetan, Retna Dumilah, lairing rahina, rewangono aku".menghadap selatan: "sedulurku kang ana kidul Bambang Bunar buwana,uriping rahina, rewangana aku," menghadap ke barat: "sedulurku kang ana kulon Kencana Remeng, lairing wengi rewangana aku" menghadap utara: "sedulurku kang ana lor, Srikolem , uriping wengi, rewangana aku".

Cara kedua adalah pada tengah malam setelah mengucap mantra menghadap timur,selatan,barat, utara sambil mengucapkan seperti diatas (pilih salah satu caranya)
setelah kesulitan diatasi (hari ke 41) harus mengadakan selamatan

NB: banyak sekali versi dari sedulur papat lima pancer ini, harus di ingat bahwa ajaran ini asalnya adalah ajaran lisan, tidak tertulis, sehingga tidak mustahil ada ingatan yang blank atau salah mendengarkan, mengenai versi manakah yang benar tentu setiap penghayat versi tersebut mengklaim versinyalah yang asli dan benar

Note: Yang memakai pertama biasanya terbentur pada kata puser karena pusar kan ada di tubuh kita, sudah menyatu.  Yang memakai kedua biasanya akan terbentur pada permati, karena permati itu artinya penting( mempunyai saudara permati/penting) 
Tetapi haruslah disadari bahwa yang disebut saudara empat itu tidaklah berwujud wadag alias gaib dan pancaran energi dari mantra pertama ataupun kedua kekuatannya tidak berbeda, jadi diambil yang cocok saja.

*edited: maaf bagi yang sudah membaca/share , diedit karena ada sedikit tambahan, tapi tidak mengurangi nilai tulisan sebelumnya, hanya sedikit tambahan mantra yang tidak memakai marmati. Dan cara saat menghadap ke timur,selatan,barat dan utara.
Sebenarnya sudah lama ingin diedit setelah publish, tetapi mohon maaf karena kesibukan dan hal yang lain baru bisa hari ini. 
Nov 16