Minggu, 10 Januari 2016

Shalom aleichem


Shalom aleichem malachei ha-shareis malachei elyon, mi-melech malchei ha-melachim Ha-Kadosh Baruch Hu.

Arti kata-kata ini adalah:

Damai sertamu, ya malaikat yang melayani, para utusan Yang Maha Tinggi, dari Raja di atas Segala Raja, Yang Esa dan Kudus, terpujilah Dia.
Datanglah dalam damai, para utusan damai, para utusan Yang Maha Tinggi,
dari Raja di atas Segala Raja, Yang Esa dan Kudus, terpujilah Dia.

Familiar dengan salah satu kata diatas? Itu adalah nyanyian menyambut sabat dalam yahudi. Dan salam itu di balas alaichem shalom.
damai kiranya menyertaimu dibalas damai juga untukmu.

Mungkin juga ada yang mengatakan shalom alaichem itu harus dibalas dengan sedikit memelesetkan kata sehingga menjadi kecelakaan bagimu karena tidak sesuai dengan akidah yang diyakini mereka.

Tapi benarkah demikian? Setidaknya dalam literatur2 yang lebih tua tidak menyebutkan begitu kecuali hanyalah opini para pemuka agama yang tidak familiar dengan perbedaan, apalagi dengan persamaan antar kepercayaan

Bentuk salam seperti ini lazim ditemukan di Timur Tengah. Salam ini dilakukan dalam bentuk jamak - sehingga digunakan untuk menyalami banyak orang - meskipun misalnya digunakan untuk satu orang saja. Sebuah penjelasan religius untuk hal ini ialah bahwa orang menyalami baik tubuh maupun jiwa.

Shalom Aleichem juga lazim digunakan oleh pemeluk Kristen Orthodox Timur Tengah, khususnya komunitas di daerah Israel, Palestina, Suriah, Libanon, Yordania, Turki, Mesir, Maroko dan Russia, bahkan di seluruh dunia. Digunakan sebagai ucapan salam ketika beribadah, memulai khotbah dan salam kepada rekan dan sesama.

Salam ini dari mulai sebelum masehi sampai sekarang masih digunakan dalam berbagai dialek bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar