Kamis, 02 April 2015

Meditasi pada ajna cakra

Hendaknya seorang yogi selalu berusaha untuk memusatkan pikirannya ditempat terpencil sendirian,setelah menguasai pikiran dan raganya bebas dari nafsu dan kepemilikan.

Dengan teguh duduk ditempat yang bersih, diatur untuk dirinya tidak tinggi juga tidak rendah, dialasi dengan rumput ditutupi dengan kulit rusa dan kain.

Disana, dengan memusatkan pikiran ke satu titik. Mengendalikan kemampuan pikiran dan kerja panca indra, duduk diatas tempat duduknya melaksanakan yoga guna mensucikan jiwa

Dengan badan kepala dan leher tegak, duduk diam tiada bergerak-gerak tetap memandang ke ujung hidungnya dan tanpa menoleh-noleh disekitarnya

Bhagawat gita vi 10-13

****************
Itu adalah dasar dari dyana (meditasi). Ditempat yang tenang, bersih, duduk diatas suatu matras yang cukup, badan, kepala, leher tegak, memandang ke ujung hidung.

Tanpa mengurangi rasa hormat akan kesucian rumput kusa dalam kepercayaan, maka bisa disusun suatu matras, yang cukup tebal dan tidak keras.
Fungsinya selain agar lebih bisa rilek juga mengisolasi energi agar energi yang kita hasilkan tidak terserap ke tanah. Karena seperti yang kita ketahui bumi memiliki energi yang menyerap energi, katakanlah energi - yang akan menetralkan energi +.
Sama seperti petir akan mencari penyaluran ke bumi sebagai ground.

Lalu duduk relaks dengan sikap Sukhasanaa. (Sukhāsana : posisi tubuh paling nyaman dan mudah untuk japa dan meditasi) . Hal terpenting adalah kepala dan tubuh harus lurus dalam satu garis. Tempatkan satu kaki di depan kaki lainnya, dan tidak saling menumpuk agar tidak kesemutan. Sebenarnya ada bermacam2 sikap asana tapi untuk dasar kita lakukan sukhasana, setelah itu kita bisa mencoba asana yang lain yang cocok bagi kita.

Apakah harus? Sikap duduk, kepala, leher dan tubuh tegak. Jawabnya seperti kita belajar naik sepeda, awalnya harus mematuhi cara dasar naik sepeda, setelah mahir mau naik sepeda sambil terlentang, lepas stir, melompat lompat ya terserah.

Selanjutnya memusatkan pikiran, dan memandang ke pucuk hidung. Sebenarnya bukan pucuk hidungnya yang menarik perhatian sehingga harus dipandangi, saat memandang pucuk hidung maka yang terjadi adalah posisi mata setengah terpejam dan kosentrasi terfokus di antara dua mata.
Ya, itulah yang disebut ajna cakra atau ada yang menyebutnya mata ketiga.
Boleh juga langsung fokus ke antara dua alis, tetapi pada umumnya bagi pemula fokusnya nantinya berada di atas ajna cakra. Karena itu disarankan mengikuti pelajaran dasar, memandang pucuk hidung.

Selanjutnya mengatur nafas.
ada beberapa macam mengatur nafas menurut caranya.
1.tarik nafas dan keluarkan. Bila dilakukan sangat cepat (seperti terengah engah) akan menghilangkan lendir yang berlebih dan juga menghilangkan racun.
2.disebut pernafasan segitiga sama sisi yaitu tarik nafas, tahan, lepaskan dengan hitungan yang sama, misal 33 hitungan untuk tarik nafas, 33 hitungan untuk tahan nafas dan 33 untuk hembuskan, tarik lagi dan seterusnya. Cara ini adalah terbaik untuk dyana atau meditasi.
3.disebut segitiga sama kaki, disini adalah tahan nafasnya yang dihitung. Cara ini baik untuk membangkitkan tenaga dalam, kundalini dan kekuatan.
4.pernafasan segi empat. Yaitu tarik-tahan-keluarkan-tahan. Tetapi dari beberapa orang cara ini selain sulit hasil yang didapat tidak berbeda dengan pernafasan segitiga dan karena itu sangat jarang diajarkan.

Dengan terbukanya ajna cakra yang berkembang aktif & bersih dapat memberikan kekuatan psikis.
Selain kekuatan psikis, chakra ini merupakan titik pemusatan dan pengatur dari chakra-chakra di bawahnya. Chakra ini berkaitan erat dengan pengetahuan dan spiritual.

Ajna cakra adalah cakra ke enam dari tujuh cakra utama. Untuk lain kali kita bahas tentang cakra lainnya.

Setelah duduk dengan sikap sukhasana kita mulai mengatur pernafasan sama sisi ,untuk pemula bisa melakukan pernafasan misalnya 17 hitungan untuk mengambil nafas, 17 hitungan untuk menahan nafas, 17 hitungan untuk mengeluarkan nafas. Hitungan ini dikemudian hari jika sudah menguasai 17 hitungan akan ditambah semakin lama.

Setelah itu konsentrasi, bisa konsentrasi pada Nama Tuhan atau berusaha memecahkan masalah ataupun permohonan atau harapan. Jika kesulitan maka bisa mendahuluinya dengan wirid, japa,mantra dll. Misal menggunakan gayatri mantra, kalimat basmalah ataupun doa bapa kami sesuai kepercayaan masing-masing dan boleh juga dibantu dengan tasbih, aksamala/ japamala,rosario dll. Lakukan beberapa ratus kali.

Setelah melakukannya, maka anda akan terasa mabok. Saat ini gelombang otak anda sudah siap untuk masuk kedalam meditasi. Dan saat itu seringkali masalah yang akan anda konsentrasikan/mohon tiba-tiba menjadi tidak penting lagi. perlu dicatat untuk tetap melakukan pokok konsentrasi yang anda rencanakan meskipun sudah tidak terasa penting lagi.

Lakukan sukhasana dan lakukan pranayama dengan fokus pada ajna cakra dan mulailah konsentrasi.

Saat ajna cakra anda sudah bersih dan berkembang maka intuisi anda akan bangkit. Seolah-olah semua masalah yang anda pikirkan tiba-tiba ada jawabannya. Juga masalah spiritual yang dahulu membelenggu tiba-tiba menjadi bebas. Semua yang dulu tidak anda mengerti akan tiba-tiba tampak terang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar